Makna Kaos Oblong Musk dan Kemeja Hitam Putih Jokowi

Melanjutkan pembahasan saya dalam tulisan sebelumnya tentang penampilan Elon Musk dan juga ekspresinya, banyak netizen yang mengatakan “tuh ‘kan, Elon pakai kaos lagi. Emang kebiasaan dia aja tuh pakai kaos.”

Di dalam tulisan saya sebelumnya, saya sudah mengatakan adanya 3 kemungkinan dimana 2 kemungkinan pertama adalah apa yang sebetulnya terjadi yaitu Kebiasaan Elon memang berkaos atau Saat itu Elon memang tidak siap dengan agenda yang berubah mendadak, dimana kemungkinan agenda awal adalah Elon tidak bertemu dengan PakMen Luhut yang datang ke Amerika bersama delegasi para pebisnis.

Kunjungan kali ini, tentunya Elon sudah tahu dirinya akan bertemu dengan Seorang Presiden.

Elon jauh lebih “siap”.

Namun, Anda perlu tahu bahwa dalam penampilan fisik dan ekspresi Elon Musk yang berkaos ini juga punya makna.

Pertama, Kaos itu adalah Kaos Merchandise Space X yang dijual di shop.spacex.com ( Source : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6078540/elon-musk-pakai-kaos-rp-400-ribuan-saat-temui-jokowi ). Jadi, walau bukan seragam resmi karyawannya, tapi Kaos Merchandise ini juga mengusung IDENTITAS BRAND dari Elon Musk dan Space X.

Sumber :
1) https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220515100306-277-796955/temui-jokowi-elon-musk-pakai-kaos-rp349-ribu

2) https://www.merdeka.com/peristiwa/gaya-santai-elon-musk-bertemu-jokowi-pakai-kaus-bergambar-bumi.html

3) https://www.liputan6.com/tekno/read/4962835/video-ketemu-jokowi-elon-musk-cuma-pakai-kaos-oblong

Boleh dong saya bertanya sedikit,”Mengapa saat bertemu dengan PakMen Luhut dulu itu, bukan kaos merchandise yang dipakai ? Bukankah gampang ? Tinggal ganti kaos saja ? Mengapa sebelumnya adalah Kaos non-merchandise Space X yang bisa dibeli di Redbubble (https://www.cnbcindonesia.com/market/20220429095910-17-335991/elon-musk-pakai-kaos-murah-saat-temui-luhut-ini-harganya) ? Hahaha…belum lagi rambut yang acak-acakan saat bertemu Luhut dkk ?

Banyak “Ahli” dan Netizen hanya menilai dari sisi Kaos saja sambil membandingkan dengan Bob Sadino yang berkaos. Tapi, kalian harus menganalisis “apple to apple”. Kaos Kasual merek pasaran vs Kaos Kasual merek Brand sendiri. Moso dianggap sama ?

Perbedaan kaos yang digunakan Elon Musk saat bersama Luhut dan bersama Jokowi pun menunjukkan adalah tidak benar bila Elon Musk tidak bisa “membedakan orang”. Sama siapa saja, selalu pakai Kaos Oblong ? Kekeke… kaos oblong apaan dulu dong ? Kaos Oblong yang dijual di pasaran vs Kaos Oblong Merchandise bermerek perusahaan sendiri yang dijual oleh Toko sendiri ?

Sebagai mantan orang Brand, saya jelaskan sedikit ya tentang makna Kaos Merchandise.

Yang jelas, kaos ini adalah salah satu jati-diri image sebuah Brand. Dan pemakainya jelas sangat bangga terhadap Brand tersebut. Penggunaannya pun tidak sembarangan dimana biasanya dipergunakan pada kegiatan-kegiatan branding dalam skala tertentu. Dan, kaos merchandise ini punya “harganya” masing-masing ! Saya harus berterus terang ada kaos merchandise yang akhirnya dipakai sehari-hari tanpa punya makna image sama sekali hingga lusuh dan robek-robek.

Kaos yang dipakai Elon juga sama. Kaos tersebut memiliki makna Jati Diri Elon Musk dan sekaligus juga menunjukkan bahwa Elon Musk dan Space X serta Tesla dan semua bisnis Elon – sangat percaya diri – untuk berdiri di-SEJAJAR-kan dengan sebuah negara, Indonesia, yang diwakili oleh Presidennya (Jokowi) yang membujuk Elon untuk berinvestasi.

Di sisi lain, Presiden Kita juga sebetulnya mengenakan “pakaian simboliknya” yaitu kemeja putih dan celana hitam serta sepatu sneaker. Beliau tidak mengenakan batik formal seperti yang biasanya dikenakan saat bertemu dalam sebuah acara negara.

Pakaian simbolik Jokowi ini sebetulnya punya makna yang hampir sama dengan Kaos Merchandise Elon Musk. Kesamaan itu antara lain adalah simbolik jati diri. Kita tahu bersama bahwa pakaian putih hitam ini bahkan sempat menjadi pakaian yang ditiru oleh banyak Mentri dan PNS, hingga karyawan swasta. Pakaian yang memiliki image : Fokus kerja sebagai amanah, kerja tulus, kerja keras “hands on” (turun tangan di lapangan. Bukan hanya di belakang meja dan tidak applicable), serta bermakna kerja yang juga mengawasi pelaksanaan di lapangan dan melakukan solusi / kegiatan perbaikan segera bila ditemukan masalah / penyimpangan. Dan pakaian ini juga yang dipilih Jokowi untuk bertemu Elon Musk.

Jokowi pun ingin memberikan kesan bahwa Indonesia memiliki keseriusan namun tulus, siap bekerja keras, siap bekerja-sama, siap hands-on turun tangan langsung bahkan mengawasi praktek-praktek di lapangan yang mungkin bermasalah / menyimpang. Di sisi lain, Jokowi juga membujuk Elon dengan “jaminan” dirinya sebagai Personal Brand.

Kedua, dalam berbagai ekspresi yang ditunjukkan antara Elon – Jokowi dan Elon – Luhut jelas terdapat perbedaan cukup besar. PakMen Luhut tidak berhadap-hadapan berdua-duaan saja tapi beramai-ramai di sebuah ruang meeting bersama delegasi bisnis yang lain, tidak seperti yang dilakukan Jokowi dan Elon.

Di dalam seni gesture, space (ruang fisik) antara posisi duduk Jokowi dan Elon sangat dekat. Dan itu menunjukkan level kedekatan seseorang atau level kepentingan + confidentiality dari pembicaraan tersebut.

Ini mencerminkan bahwa Jokowi menggunakan pendekatan kedekatan antar Personal Brand dalam membujuk Elon. Artinya, dengan segala kharisma brand seorang Jokowi, Presiden kita menjelaskan dengan gaya komunikasi verbal dan nonverbal yang menghilangkan batas protokol antara Seorang Presiden dan Pebisnis. Dan juga ditegaskan lewat komunikasi “pakaian” yang dikenakan.

Menurut saya, hal ini sangatlah penting untuk disadari oleh kita semua. Elon Musk adalah salah satu Pebisnis yang enggan diatur dan atau terlibat dalam urusan politik. Dan mungkin saja salah satu penyebab Elon Musk mundur / enggan berbisnis di Indonesia adalah segala “keribetan itu” di lapangan.

Dan Jokowi membujuknya berbisnis di Indonesia justru menggunakan bahasa “personal branding” dan bahasa “marketing” atau bahasa “bisnis”. Terbukti dari ucapan Elon yang menyiratkan ketertarikannya pada Indonesia sebagai peluang market produk-produknya karena populasinya yang besar serta dari suasana cair dengan tawa di sela-sela pembicaraan mereka.

Lantas, gimana hasilnya ?

Kita bisa optimis. Namun, satu hal yang penting adalah bahwa kita berharap Indonesia dan khususnya Jokowi juga tetap memiliki bargaining power yang tinggi. Walau memang kita yang membujuk Elon Musk untuk berinvestasi dan Elon Musk sendiri bangga sekali diperlakukan demikian. Tapi, kita harus tetap memiliki eksistensi diri , tetap tegakkan kepala dan busungkan dada sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang berpeluang menjadi market pasar barang/jasa dunia dan sekaligus berpeluang memimpin dunia dengan barang/jasa yang kita miliki. Dan di sisi lain, saya berharap besar agar Jokowi sendiri betul-betul mengawasi pelaksanaan investasi tersebut di lapangan. Jangan ada kongkalikong, jangan ada kepentingan politik, jangan nepotisme yang menguntungkan pihak – pihak tertentu, dan betul-betul mengikis segala kendala investasi di tatanan hukum dan di lapangan.

Lampiran : Foto-Foto

Demikianlah analisis ini saya buat untuk Anda semua.

Best Regards,

Handoko Gani

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: