Saya ingin membahas tentang video sindiran terkait Pak SBY dan Pak Prabowo yang juga sempat viral.
Tujuan Analisis saya: agar bisa dipahami tanpa kekeliruan analisis. Agar tidak ada hubungan yang rusak.
Betul bahwa kedua pemimpin bangsa menantikan siapakah orang tersebut. Tentunya saat menantikan kedua orang tersebut, seharusnya “level” mereka sama.
Betul bahwa Pak SBY pun menantikan orang tersebut. Terlihat dari gesture yang condong ke arah Orang tsb. Anda bisa melihat pergerakannya di video supaya lebih jelas.
Betul bahwa orang tersebut tidak menyapa Pak SBY. Bila ingin tahu emosi Pak SBY saat itu, Anda bisa cek : Gesture tangan Beliau yang mulai menempel di wajah.
Ada 3 hipotesis untuk Gesture begini:
1) Wajah gatal
2) Kebiasaan
3) Tanda seseorang tidak nyaman (baca: canggung)
Saya memilih : tidak nyaman
Ekspresi wajah di gambar ini cukup jelas. Memang ada indikasi beliau *not happy* (baca: bete ?). Mungkin, ada perubahan wajah beliau. Dan terlihat oleh Pria berpeci hitam disamping Beliau (lihat pandangannya –> ke Pak SBY ? Gambar masih perlu verifikasi lagi)
Dan ekspresi terakhir dari wajah beliau di gambar ini menunjukkan kemungkinan adanya emosi yang lain (sedih) terkait insiden tersebut. Tentunya bisa juga bahwa hal itu juga merupakan kebiasaan beliau.
Note penting adalah kita tidak tahu apa yang dilakukan si Pria Asing sebelum momen tersebut. Dan Jangan2 waktu Pak Prabowo sangat terbatas sehingga Pria ini terburu-buru dan langsung saja tertuju pada Beliau. Kita juga tidak tahu konteks pembicaraannya.
Kalau kita bicarakan mengenai pantas atau tidak pantaskah Pak SBY memiliki emosi tersebut, atau menunjukkan ekspresi demikian. Saya rasa sebagai mantan presiden, beliau pantas memiliki emosi tersebut. Itu manusiawi.
Bagaimana dengan si Pria Asing tersebut ?
– Bisa saja sebelumnya Pria tsb sudah menyapa Pak SBY
– Bisa saja si Pria itu lebih straightforward (yang dicari pak Prabowo, maka ia hanya fokus pada Pak Prabowo).
Soal Pak Prabowo dan konteks waktu itu,
Mungkinkah beliau lupa memperkenalkan diri Pak SBY ? Kalo lupa, apakah ini satu kesalahan ? Saya rasa masi normal apabila memang keterdesakan waktu saat itu.
Atau beliau menganggap harusnya Pak SBY sudah dikenal masyarakat internasional sehingga tidak perlu lagi diperkenalkan kepada si Pria Asing ini ? Hal ini bisa juga terjadi.
Atau pembicaraan waktu itu sangat-sangat penting sehingga perlu 4 mata saja ? Hal ini juga bisa terjadi.
Apakah hal ini salah ? Saya tidak bisa menjawab. Karena banyak faktor yang tidak diketahui. Lagipula, saya tidak punya kapasitas menilai hal tersebut.
Di video ini, kita tidak tahu apa terjadi setelah momen tersebut. Jadi, sebetulnya, kita tidak bisa mengatakan bahwa Pak SBY akhirnya sama sekali tidak diperkenalkan kepada Orang tersebut. Jadi, kita juga tidak bisa membahasnya.
Saya merekomendasikan agar sindiran kepada Pak SBY terkait video ini dihentikan. Sebetulnya tidak ada kesalahan Pak SBY di sini. Jadi, kita keliru kalau menyindir beliau. Itu jelas terlihat sebagai BULLYING.
Akhir kata, semoga analisis ini mencerahkan. Jangan membully Pak SBY yak. Dan jangan menuduh Pak Prabowo.
Hm … tapi saya masi penasaran dengan Pria Asing ini ? Benarkah dia adalah perwakilan duta sahabat ? *Pria asing tersebut merupakan perwakilan salah satu kedubes negara sahabat* (Source: https://news.detik.com/berita/d-4385715/viral-video-sby-dicuekin-prabowo-timses-ada-yang-ingin-rusak-hubungan)
Yang saya lihat kok: kurang adanya gesture hormat pada Pak Prabowo bila beliau hanya perwakilannya ? (Bukan Dubes atau Atase-nya). Dan apa kepentingannya sehingga bertemu dengan Pak Prabowo di sana ?)
Lagipula, kalo betul pria ini adalah perwakilan duta besar sahabat, pertama, Kemendagri bisa melayangkan protes kepada Kedutaan terkait karena telah mencampuri domestik Indonesia. Tidak boleh ikut2an, bukan ? Hal kedua, protes Kemendagri dan istana juga bisa dilakukan bila betul orang ini perwakilan duta besar negara tsb. Pak SBY, sekalipun tergabung dalam kubu oposisi Jokowo (Prabowo), beliau adalah mantan Presiden negeri kita. Penghormatan kepada mantan presiden oleh duta besar negara asing MASIH HARUS dilakukan lho.
Semakin dilihat,
Kok yang saya lihat ada “kesetaraan” antar mereka ? Apakah utusan ini cukup tinggi posisinya ? Dan ngapain di sana ? Pesan apa yang dibawanya mewakili “majikannya” (sang Duta Besar) sehingga harus dilakukan di tempat dan event tersebut tanpa rencan ? Bukan dalam pertemuan lain ? atau Mungkinkah konsultan politik Pak Prabowo ?
Sayang sekali ada banyak momen dimana raut wajahnya tidak terlihat jelas.
Jadi, sulit juga menerka-nerka.
Salam hangat …
Jangan lupa:
1)
17 Januari 2019 di Indosiar.
Ulasan saya bersama Narsum lainnya.
Acara dimulai pukul 18:00 – selesai. Estimasi saya tiba di tempat acara: 18:30.
Topik: Debat Pilpres Pertama
2)
Ada Workshop Publik dengan harga spesial s/d 17 Januari dan selanjutnya hingga 31 Januari 2019: https://wp.me/p4S2VJ-C0
Tinggalkan Balasan