SIAPAKAH TERSANGKA PEMBUNUH MIRNA ?

Ini adalah analisa saya pertama kali tentang Jessica dalam kasus kematian Mirna yang diduga dibunuh. Mudah2an bisa meningkatkan minat bpk/ibu untuk belajar analisa mikro ekspresi (analisa micro expression). Akan semakin baik apabila Bpk/Ibu belajar juga analisa deteksi kebohongan (Lie Detector)

 

Slide1Slide2Slide3

Slide4Slide6Slide5Slide7Slide8Slide9Slide10Slide11Slide12Slide13Slide14Slide15Slide16Slide17Slide18Slide19Slide20Slide21Slide22Slide23Slide24Slide25Slide26Slide27Slide29Slide28

 

Saya menggabungkan banyak teknik analisa perilaku jujur/bohong di dalam membuat hipotesa tentang JESSICA dan kasus MIRNA ini. Hal ini sekaligus untuk meluruskan kekeliruan penggunaan teknik analisa verbal FACIAL MICROEXPRESSION.

FACIAL MICROEXPRESSION tidak bisa dipergunakan untuk mengetahui karakter seseorang. FACIAL MICROEXPRESSION bukan FACE READING. FACIAL MICROEXPRESSION juga perlu system coding wajah, bukan sekedar dijelaskan: alis mata turun, mata membelak kaget, bibir turun, pipi terangkat, dsbnya. Media seharusnya lebih kritis untuk meminta bukti gambar ekspresi yang dimaksud dalam videoclip yang dianalisa. Ini penting sekali karena emosi seseorang dalam setiap kalimat penjelasan BISA BERBEDA. Tidak mungkin sebuah analisa ekspresi “berdiri sendiri” tanpa adanya analisa suara,kata-kata dan gaya bicara. Atau dengan kata lain, tidak mungkin menganalisa Non-Verbal tanpa tahu apa isi kata-kata, suara dan gaya bicara saat itu.

 

Bagaimana dengan hipotesa saya tentang JESSICA ?

Ada 2 Hipotesa tentunya apakah JESSICA:

  1. Terduga Pelaku
  2. Bukan Terduga Pelaku

 

Tanpa bermaksud mendahului pengumuman polisi ataupun menuding seseorang.

Saya hanya bisa berhipotesa-awal bahwa JESSICA adalah Terduga Pelaku.

Namun ini hanya hipotesa saja. Bukan kesimpulan. Dan ini masih berupa Hipotesa Awal. Untuk bisa membuat Hipotesa Akhir/Final dan akhirnya kesimpulan,

khususnya Kesimpulan, adalah tanggung jawab dan wewenang Pak Polisi.

Karena saya hanya berpatokan pada materi-materi yang ada di media, yang mana hanya cukup untuk membuat HIPOTESA AWAL. Bukan kesimpulan. Saya bahkan belum bisa membuat HIPOTESA AKHIR atau FINAL, karena banyak keterbatasan info/data/fakta, seperti yang Anda baca di atas. Antara lain, cctv dan sesi investigative interview bersama manager kafe & bartender kafe yang juga ikut nyobain, pelayan kafe yang menuangkan kopi, pelayan kafe yang menyaksikan dan menolong Mirna, pelayan kafe yang melayani Jessica saat beli air mineral untuk Mirna, 2 saksi ibu yang ikut turun ke klinik, dokter klinik, dokter yang menangani Mirna, perawat yang memeriksa Hani, Hani, suami Mirna, kembaran Mirna, dan Jessica sendiri.

 

Menurut saya justru ini kesempatan bagi JESSICA untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, bila memang tidak bersalah, dan membersihkan nama baiknya. Sebelum ketok palu, Jessica masih dianggap Innocent. Ia baru resmi ditangkap bila terbukti dan putusan pengadilan di “resmikan”.

 

Jessica bisa saja tidak bersalah. Bisa juga tidak bersalah.

Biarlah nanti Para Penegak Hukum dan Pengadilan yang memutuskan.

 

Hayo Jessica beranikan dirimu.

Buktikan dirimu tidak bersalah.

sehingga bisa ditangkap Pelaku sesungguhnya.

 

Go! Go!

JESSICA BISA JADI TIDAK BERSALAH !!!

 

Demikian disampaikan.

 

P.S:

  • Buku Lie Detector (judulnya: Mendeteksi Kebohongan) habis di banyak Gramedia. Mohon japri ke me@handokogani.com atau handoko_g@yahoo.com untuk informasi lebih detail
  • Untuk IHT Training, cek penawaran spesial selama Oktober: http://wp.me/p4S2VJ-qz
  • Untuk Seminar Lie Detector (Seminar Deteksi Bohong) secara online dengan topik Belajar Analisa Mikro Ekspresi (Micro Expression), Analisa Gestur, ataupun Analisa Kata-Kata Verbal
  • – Selama LUNCHTIME: http://wp.me/p4S2VJ-v4
  • – Di malam hari, sehabis ngantor (jam 830-1030): http://wp.me/p4S2VJ-q0

 

 

Salam hormat,

 

Handoko Gani
Pendeteksi Kebohongan
Human Lie Detector Indonesia
Website: http://www.handokogani.com
Twitter: LieDetectorID
Email: me@handokogani.com ; handoko_g@yahoo.com

3 respons untuk ‘SIAPAKAH TERSANGKA PEMBUNUH MIRNA ?

Add yours

  1. Secara awam juga bisa ditebak, mas.. Ngomongnya gak konsisten, dipanjang-panjangin dan kayak ngarang cerita..

  2. Dipanjang2in belum tentu tanda kebohongan, mbak Vika.
    Dan saya bukan menebak-nebak.
    Statement Validity Analysis malah mengatakan itu tanda pernyataan kredibel. SVA ini adalah teknik pernyataan verbal yang s/d saat ini masih digunakan untuk persidangan pengadilan di Western Europe, misalnya German, Swedia, Swiss, Belanda, New Zealand, dsbnya. Teknik yg sudah terbukti. Ikutan kelasnya aja ya agar bisa menganalisa “bukan sebagai orang awam”.

    Salam kenal, Handoko

  3. Saya melihat jawaban-jawaban J senormalnya jawaban seseorang yang dalam keadaan lelah karena harus menjawab banyak pertanyaan dengan ditambah sangsi/dera sosial.
    Kok saya malah setuju dengan pendapat Reza Indragiri bahwa kejahatan dengan media racun, pelaku tak akan berada di sekitar korban.
    Menurut saya, pelaku sebenarnya berada di luar kafe…

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: