Analisa AHOK di Kompas TV 17 Maret 2015

Banyak yang mganalisa video AHOK ini tanpa dasar ke-ilmu-an.

Entah: menitikberatkan pada Verbal Style & Content -> kata2 nya dan gaya bicara nya kasar.

Entah: menitikberatkan pada Emosi AHOK -> marah-marah dengan cara marah yang kasar

Saya tidak mengatakan cara AHOK marah itu benar. Tidak sama sekali. Saya hanya tidak ingin latah memberikan pendapat pribadi. Saya bukan ahli untuk mengevaluasi atau mengelola emosi. Saya bukan pakar komunikasi (publik). 

Saya hanya memberikan pendapat sesuai kapasitas dan kapabilitas saya saja, sebagai seseorang yang sedang mempelajari Forensic Emotion, Credibility and Deception dan telah mendapatkan sertifikasi Emotional dan Truthfulness Evaluation Skill.

Saya mengajak Anda menganalisa berdasarkan Criteria Based Content Analysis yang banyak dipergunakan oleh para penegak hukum hingga agen rahasia di banyak negara.

Ke-ILMU-an, bukan pendapat pribadi tanpa dasar.

dan hanya terkait EMOTION, CREDIBILITY, dan DECEPTION evaluation saja.

Ada 19 kriteria yang dimaksudkan CBCA sebagai tanda2 kejujuran / kredibilitas seseorang dalam konteks statement nya yang sedang dianalisa.

CBCA #1: Apakah crita AHOK makes sense & mungkinkah betulan dialami sperti digambarkan (Coherence) ?

Secara umum, make sense. Namun, tentunya dugaan korupsi harus dibuktikan secara hukum.

– Penjelasan tentang e-Budgeting “makes sense”.

– Penjelasan tentang pra-duga adanya korupsi “makes sense”.

CBCA #2: Adakah SPONTANEITY AHOK dlm mjawab tanpa ditanya wartawan ?

Ada. Banyak spontanitas. Banyak topik yang tidak ditanya, tapi diangkat dan dijelaskan secara gamblang, terutama terkait e-budgeting dan dugaan korupsi oleh oknum DPRD.

CBCA #3: Adakah DETAIL yg cukup (scara kuantitas & kualitas) dalam jawaban2 AHOK ?

Ada. Detail banyak scara kuantitas, namun scara kualitas harus di-validasi juga dengan orang terkait / disertai bukti tertentu.

 

CBCA #4: Adakah KONTEKS yang terikat dgn kejadian, entah konteks cerita, konteks waktu, tempat, dsbnya dalam jawaban2 AHOK ? 

Ada. Konteks mengapa muncul dugaan korupsi baru-baru ini saja telah dijabarkan secara lengkap, termasuk apa saja penyeleweng-an tersebut.

 

CBCA #5: Adakah DESKRIPSI KEJADIAN yg hanya bisa diceritakan dengan detail & tepat bila ia memang mgalaminya?

Banyak. Detail deskripsi terkait pekerjaan, terkait adanya pembicaraan dengan Jokowi.

CBCA #6: Adakah PERCAKAPAN yg privacy & sebelumnya tidak ada orang yg tahu, tapi bisa diungkapkan AHOK dgn detail & tepat?

Banyak. Salah satunya adalah isi percakapan dengan Jokowi -> termasuk komitmen AHOK utk diberhentikan bila ada kesalahan; termasuk pernyataan tentang”menjadi Kabulog” bila dipindah Jokowi.

CBCA #7: Adakah SPONTANITAS KOMPLIKASI KEJADIAN CERITA (tentang topik cerita) yg mana bisa spontan diceritakan AHOK bila memang tdk ada rekayasa?

CBCA #8: Adakah UNUSUAL DETAILS (terkait kejadiannya) ? Kaga ditanya wartawan,tau2 AHOK jelasin panjang lebar tentang pgalaman yg ia alami?

CBCA #9: Adakah PERIPHERAL DETAILS yang unik dan hanya bisa diceritakan bila AHOK betul mgalaminya, walaupun cerita jd berputar2/lompat2 ?

Ada beberapa penjelasan detail yg spesifik hanya bisa terjadi di dalam lingkup pemprov DKI Jakarta,terkait proses RAPBD.

Bahkan ada ledakan2 emosi lewat Voice, Verbal Stye, dan Verbal Content disertai Ekspresi Wajah dan adanya Body Language tertentu.

CBCA #10 -> Adakah Reported Details yang tidak dimengerti Audience tapi akurat, mungkin karena ketidaktahuan AHOK akan istilah tsb

Tidak ada.

CBCA #11: Adakah External Reference yang di-asosiasikan AHOK scara SPONTAN dlm jawaban2nya,namun “nyambung” & mjadikan cerita lbh jelas ?

Ada, terutama penjelasan tentang e-budgeting -> contoh: terkait perumpamaan perpustakaan vs komputer, buku vs computerized, dsbnya.

CBCA #12: Adakah penyebutan Mental State dirinya : misalnya AHOK (saya) gak berani, AHOK marah, dsbnya.

Ada. Banyak sekali. 

Yang terkesan tentang kesiapannya mati (muda)

CBCA #13: Adakah penyebutan Mental State orang lain disebutkan AHOK dalam cerita nya? Misalnya mental state Jokowi, SKPD, pegawai2 baru, dsb

Ada beberapa. Yang terkesan saat beliau menyampaikan komitmen Jokowi utk merapikan birokrasi Jakarta via e-budgeting; dan saat mereka berdua berpura2 mengatakan sesuatu 

CBCA #14: Adakah KOREKSI SPONTAN yg dilakukan AHOK sendiri dlm statement2 jawabannya sendiri ?

Bukan koreksi tapi penjelasan ulang kepada wartawan akan maksud perkataannya.

CBCA #15: Adakah pengakuan “Saya Lupa” saat menjawab/mceritakan kjadian2 tertentu dlm wawancara beliau, karena loading periodic memory ?

Yes, ada, ketika menyebutkan anggaran budget truk sampah

CBCA #16: Adakah Ketidakyakinan atas Statement sendiri yg dikatakan, disadari sendiri & kmudian dikoreksi ?

Tidak ada.

CBCA #17: Adakah Self Deprecation -> penyesalan diri sendiri, yg naif & jujur transparan skalipun bs di-endus sbgai tanda2 bersalah

Secara umum, tidak ada

CBCA #18 -> Adakah spontanitas AHOK yg somehow bisa memahami/mgampuni pelaku yg melakukan kesalahan (Pardoning Perpetrator) ?

Tidak ada, secara umum.

CBCA #19: Adakah Details Karakteristik yang hanya bisa disebutkan,dijelaskan,diungkap oleh seorang Gubernur yg betul2 mgalaminya ? (Istilah spesifik,proses work flow tertentu,posisi & job desc tertentu, dsbnya)

Banyak sekali detail tersebut.

Bila Anda bukan Gubernur, Anda tidak akan tahu hal itu.

Semakin banyaknya statement yang memenuhi kriteria tsb di atas, maka itu pertanda orang tsb memang mengalami kejadian yang ia ceritakan/jabarkan. Dengan kata lain, ada KREDIBILITAS.

Note bahwa beberapa pernyataan AHOK perlu digali lebih dalam dan dibuktikan secara spesifik secara hukum.

Misalnya kasus UPS -> Nilai yg dicurigai, Apa Dugaan Metode Kongkalikong/KKN nya,Mengapa/Bagaimana bisa (lolos) dilakukan,Mengapa/Bagaimana bisa ter-deteksi (metode apa yg telah dilakukan),Kapan & Dimana dilakukan KKN tsb,Siapa yg diduga terlibat dlm KKN tsb,apa saja bukti2 yang didapatkan.

Dengan adanya pembedahan kasus per kasus, AHOK, DPRD, beserta pemerintah pusat/daerah lain, dan Rakyat bisa membuktikan siapa yang #BENARatauBOHONG secara detail dan bisa melakukan S.O.P cross check yang sama utk daerah nya masing-masing.

Baca juga:

  1. Analisa Ekspresi #Jokowi saat kasus BG/AS: http://wp.me/p4S2VJ-4Z
  1. Analisa Ekspresi #Jokowi saat buka botol air minum untuk Mega: http://wp.me/p4S2VJ-7b
  1. Analisa Ekspresi #Jokowi saat menuangkan air minum ke Aher: http://wp.me/p4S2VJ-76
  1. Analisa Ahok di Mediasi DPRD-AHOK: http://wp.me/p4S2VJ-5N
  1. Analisa Ahok di KompasTV: http://wp.me/p4S2VJ-6F
  1. Analisa Ekspresi #Gibran: http://wp.me/p4S2VJ-6Z
  1. Analisa Ekspresi #MaryJane: http://wp.me/p4S2VJ-7e
  1. Homepage : www.handokogani.com

Satu respons untuk “Analisa AHOK di Kompas TV 17 Maret 2015

Add yours

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: