Pesan di balik tawa jokowi temani janethes dan sedah mirah beri makan burung dara

Tumben-tumben-an ndak ada wartawan yang contact saya untuk membahas ini : https://news.detik.com/berita/d-5890658/penuh-tawa-jokowi-temani-jan-ethes-sedah-mirah-beri-makan-burung-dara

Postingan ini : https://www.instagram.com/tv/CYgfC7Ptr-A/ sebetulnya sangat menarik.

“Akhir pekan yang menyenangkan bersama cucu-cucu.” setelah sebelumnya sempat posting : https://www.instagram.com/p/CYV0yiEPEgj/ tentang kunjungan beliau saat anak2 sedang divaksin.

Saya terus berpikir pemilihan kalimat yang dipergunakan, despite the fact bahwa : yang mengetik bukanlah Pak Jokowi. Nevertheless, saya coba meneruskan analisis saya.

Kalimat tersebut digunakan oleh seseorang yang baru saja menyelesaikan pekerjaan yang menyita waktu, tenaga, pikiran, dan perhatian kita. Dan bersama cucu-cucu adalah suatu hal yang menyenangkan – recharging sebelum “the next”.

Pemilihan “burung dara” putih dengan pakaian putih ini juga mungkin sebuah pesan. Putih menunjukkan suatu yang “pure” and free.

Di sisi lain, paspampres yang bermasker dan menjaga jarak, sementara bocah-bocah itu tanpa masker saat bersama “burung dara” ?

Kemudian, beliau mengajak anak-anak tersebut untuk bermain-main di lokasi indoor istana dan mengunjungi patung-patung / spot-spot monumen pahlawan.

PESAN apa yang ingin beliau sampaikan ?

Apakah saya mengada-ngada ?

Saya berpikir ada 1 pesan yang mungkin tersampaikan.

Pesan yang sangat kuat.

Di tengah kesibukan kita semua bekerja mencurahkan pikiran, tenaga, waktu dan emosi, kita ingin pulang dan mendapati anak-anak kita sehat dari sekolahnya, dimana kita yang juga menjaga kesehatan ini akan bisa bermain dengan anak-anak kita saat weekend di dalam lingkungan rumah kita. Bukan di luar rumah seperti mall, di tengah pandemi korona ini.


Last,

menarik sekali melihat anak2 melihat monumen2 pahlawan. Sebuah tempat yang keliatannya tidak menarik untuk tempat bermain.

Bukankah ini pesan yang kuat ?

Untuk Kemenkes, Kemendikbud, Sekolah, OrangTua, Pengusaha Transportasi, hingga RT RW tempat sekolah berada ?

yaitu bahwa :

  • Anak-anak harus tetap dalam kondisi sehat sekalipun bersekolah
  • Upaya tersebut perlu kerjasama bersama pihak2 di atas
  • Karena, hal tersebut demi negeri ini. Ada dampak besar pada ekosistem sekolah , bila anak2 tidak bersekolah tatap muka lagi. Dan di sisi lain, orang tua sedang berusaha berjuang di tengah situasi kondisi pandemi dan kehilangan waktu, tenaga, pikiran, bersama anak-anak.

Hahaha… am I over-analyzing it ? Maybe. Hahaha…

Handoko Gani

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: