Meremas merupakan sebuah gerakan gestur yang menekan melepaskan menekan melepaskan. Ada kekuatan otot jari tangan dan pergelangan tangan di sana. Dan ini harus dilakukan secara sadar dan sengaja.
Lain dengan menyentuh. Menyentuh bisa tidak sengaja. Dan bukan cuma tidak sengaja, tapi juga bisa tidak sadar apa yang disentuh.
Lain juga dengan menggaruk. Menggaruk menggunakan ujung jari. Meremas menggunakan kekuatan punggung tangan. Dan jari tidak digerakkan naik turun seperti menggaruk. Selain itu, menggaruk biasanya spesifik pada spot tertentu. Tidak seperti menyentuh yang sangat random ataupun meremas yang melibatkan sentuhan dan gerakan dalam bidang yang lebih luas.
Anda akan tahu dari permainan sederhana anak2 yaitu menebak benda dalam kondisi mata tertutup. Bila hanya menyentuh benda tsb, ajaib bila Anda bisa tahu apa benda tersebut. Anda perlu memegang, memencet, dan meremas.
Beberapa tahun lalu, di dalam sebuah kasus yang menghebohkan itu …
Saya sempat memberikan analisis saya kepada Pihak Berwajib.
walaupun saya tidak maju sebagai Ahli.
Ini soal gerakan gestur tangan yaitu menggaruk, meremas, menekan, dstnya yakni biasa dinamakan kategori “memanipulasi” tangan. Baik garuk, remas, tekan, memainkan barang tertentu, mengetuk2 barang tertentu, dikategorikan dalam kategori yang sama.
Gerakan gestur tangan ini bisa dikarenakan 3 hal :
- Gugup (entah kenapa ?)
- Kebiasaan
- Gatal
Sebagai Analis Ekspresi, kita tidak boleh menyimpulkan penyebab. Karena kita tidak melakukan interview konfirmasi / klarifikasi / pengujian. Atau kita tidak punya bukti lain untuk menyampaikan alasan manakah yang menjadi penyebab.
Kita hanya bisa menduga antara kebiasaan atau gatal versus gugup.
Gatal : memiliki durasi yang lebih panjang. Bisa sama pendeknya dengan Kebiasaan. Yang jelas, kebiasaan dan gatal memiliki durasi yang relatif lebih panjang dari Gugup. Dan gatal tentu terpusat pada spot tertentu saja. Bukan random di seluruh tangan.
Karena gugup, seseorang bisa terus menerus menggaruk, meremas, membolak balik tangan, dstnya. Namun, note penting yang membedakannya dengan Kebiasaan adalah : kegiatan gesture tangan ini hanya muncul di momen-momen tertentu. Tidak terus menerus.
Kalo gestur tangan garuk / remas terus menerus, bisa karena gatal, termasuk gatal karena penyakit ataupun pemicu lainnya. Contoh ekstrim nya adalah ketika cacar. Anda garuk terus.
Kalo kebiasaan, gestur tangan garuk / remas itu memiliki pola dan durasi tertentu karena munculnya pemicu tertentu. Pola kemunculan dan pola garukan / remasan. Begitu juga durasi on-off nya. Relatif tidak random. Contohnya orang yang kebiasaannya garuk hidung karena alergi seperti saya. Sesekali saya akan menggaruk hidung saya.
Nah, kalo gugup … ia hanya akan muncul sewaktu momen tertentu saja.
Tidak muncul terus-terusan. Namun, bisa cukup lama menggaruk / meremas selama momen “terancam” atau “tidak nyaman” muncul.
Apakah gugup = bersalah ?
Waduh…kejauhan !
Gugup itu tanda seseorang tidak nyaman/terancam. Tapi penyebabnya pun lain2.
Gugup karena Penanya vs Gugup karena Bersalah tidaklah sama.
Lagi-lagi, kuncinya adalah di pertanyaan.
Ibaratnya, memancing ikan, pertanyaan yang tepat, bisa menunjukkan alasan kegugupan seorang Interviewee di hadapan Anda.
Gitu lho soal meremas dari sisi Forensic.
Eitsss. siapa yang mau ngomongin soal meremas yang lagi rame itu ?
Hahaha…Anda ngarep ya ?
Tinggalkan Balasan