Demi memuaskan permintaan follower, saya juga menganalisa ekspresi wajah (micro expression) Pak Anies Baswedan saat bersama Pak Sandiaga Uno, Fadli Zon dan kawan-kawan.
Mudah2an bahasan ini juga menarik minat Bpk/Ibu untuk belajar analisa mikro ekspresi atau belajar analisa microexpression (analisa ekspresi wajah). Akan semakin baik lagi apabila Bpk/Ibu juga mau belajar ilmu deteksi bohong.
Apakah Pak Anies tidak nyaman?
Jawabnya: TIDAK. Pak Anies terlihat nyaman bersama mereka.Dengan demikian, adalah keliru bila dinyatakan Pak Anies berada di sana karena “terpaksa” padahal beliau orang baik, dsbnya. Tidak terlihat emosi MARAH yang merupakan ciri khas orang yang “dipaksa”.
Bagaimana dengan Gestur Beliau ?
Saya sudah pernah jelaskan dalam banyak artikel di website ini bahwa secara riset ilmiah, ekspresi wajah merupakan kanal terpercaya untuk menyampaikan emosi. Gestur, di sisi lain, sangat terpengaruh oleh banyak faktor, antara lain: budaya, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, profesi dan tingkat keahlian mengontrol gestur (jaim).
Namun, apakah berarti Beliau sama saja dengan “mereka” (Pak Fadli Zon dan kawan-kawan) sebagaimana persepsi Hater terhadap Pak Fadli Zon ? Saya tidak tahu, dan tidak bisa menganalisanya karena ilmu saya adalah ilmu ekspresi wajah, bukan ilmu membaca wajah. Ilmu Ekspresi Wajah yang merupakan cabang ilmu Psikologi tidak bisa dipergunakan untuk membaca karakter seseorang.
Mari kita perhatikan video https://www.facebook.com/pageKataKita/videos/1098442180247166/?hc_ref=NEWSFEED
Silakan Anda saksikan sejak awal.
Saya akan langsung memandu Anda ke menit -00:04, dimana saya menemukan ekspresi wajah sebagai berikut:
Kemudian, di menit -00:02
Saya juga menemukan ekspresi wajah sebagai berikut:
Saya rasa kita tidak perlu bertanya lagi apakah emosi yang dirasakan oleh Pak Sandiaga Uno. Jelas sekali bahwa beliau begitu bergembira dengan statement terakhir “suatu masa kau menerima karma pasti digusur rakyat Jakarta”.
Di dalam konteks di atas, semua tertawa setelah Pak Fadli Zon selesai berpuisi, dan bila Anda mengamati 3 ekspresi Pak Anies di atas, saya ingin menyatakan bahwa beliau tersenyum juga.
Hipotesa saya: Senyum beliau merupakan perpaduan antara otot wajah zygomaticus major dan buccinator. Silakan Anda klik: https://en.wikipedia.org/wiki/Facial_Action_Coding_System untuk memahami teknik analisa yang saya pergunakan.
dimana senyum ini perpaduan antara emosi joyful dan feeling superior.
….
Jika Anda bertanya apakah wajar bila Pak Anies memiliki emosi tersebut di atas,
saya mengatakan bahwa hal itu adalah wajar-wajar saja, selayaknya seorang yang “bertanding” bersaing memperebutkan posisi cagub.
Dengan kata lain, memang kenyataannya akan sangat sulit untuk memiliki perasaan superior.
Namun, feeling superior itu bisa bermakna negatif bila sudah terlalu banyak (contempt = ngenye). Ngenye (nyindir, ngejek, menghina) seseorang adalah tindakan yang tidak selayaknya dilakukan oleh seseorang, siapapun dan dalam konteks apapun. Kita mengenalnya sebagai kesombongan.
Mari menjaga diri agar tidak memiliki emosi contempt yang sudah taraf ngenye-in orang ini.
P.S:
- Buku Lie Detector (judulnya: Mendeteksi Kebohongan) habis di banyak Gramedia. Mohon japri ke me@handokogani.com atau handoko_g@yahoo.com untuk informasi lebih detail
- Untuk IHT Training, cek penawaran spesial selama Oktober: http://wp.me/p4S2VJ-qz
- Untuk Seminar Lie Detector (Seminar Deteksi Bohong) secara online dengan topik Belajar Analisa Mikro Ekspresi (Micro Expression), Analisa Gestur, ataupun Analisa Kata-Kata Verbal
– Selama LUNCHTIME: http://wp.me/p4S2VJ-v4
– Di malam hari, sehabis ngantor (jam 830-1030): http://wp.me/p4S2VJ-q0
Salam hormat,
Handoko Gani
Pendeteksi Kebohongan
Human Lie Detector Indonesia
Website: http://www.handokogani.com
Twitter: LieDetectorID
Email: me@handokogani.com ; handoko_g@yahoo.com
- Team Ahli Kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, antara lain: kasus kopi beracun
- Narasumber Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan, mulai dari team HRD, Public Relation, Team Monitoring (Intel), Penyelidik, Penyidik, Penindakan hingga Jaksa Penuntut Umum, termasuk yang berlatar belakang polisi, jaksa, dan hakim.
- Narasumber berbagai perusahaan swasta
- Narasumber media, termasuk narasumber khusus Harian Kompas untuk analisa komunikasi verbal dan nonverbal dari Presiden Jokowi, dan Penulis Kolom di Kompas.com
- Penulis buku “Mendeteksi Kebohongan”
Tinggalkan Balasan