Analisa Rekaman Percakapan tentang MIRNA

Sebetulnya sejak pagi hari, tgl 13 Januari, saya sudah mendapatkan link rekaman percakapan ini di dalam komunitas kami, LIE DETECTOR INDONESIA. Ternyata sudah beredar di komunitas lainnya. Dan akhirnya, siang hari link nya muncul di sini: http://m.vidio.com/watch/245744-bintang-beredar-rekaman-diduga-suara-para-saksi-kematian-wayan-mirna-salihin

 

Maafkan saya bila terlalu lama.

Harusnya saya mengulas analisa ini di salah satu media, hahaha….tapi ada yang lebih prioritas: kasus BOM Thamrin. Saya juga ikut sibuk meluruskan pemberitaan yang malah membuat teroris merasa aksi mereka di-ridhoi dan memang misi Ilahi.

 

Saran Anda: silakan dengar dulu rekaman tersebut, sebelum membaca analisa saya ini.

 

Mendengar rekaman seperti demikian, saya langsung melakukan kajian analisa dengan Statement Validity Analysis dan Reality Monitoring. Dan, saya jadi merinding: mengapa rekaman percakapan seperti ini bisa beredar. Harusnya ini hanya jadi konsumsi kepolisian.

 

Di salah satu dialog, disebutkan juga bahwa Korban merasa seakan “wajahnya panas”. Hal ini selaras dengan fakta bahwa memang bila diracun sianida, lidah akan terasa seperti panas. Hal kedua adalah mengenai bau. Dikatakan kopi itu, bau-nya seperti kimia dan atau seperti jamu. Pernyataan ini juga selaras.

 

Source: http://metro.tempo.co/read/news/2016/01/17/064736872/infografik-kopi-sianida-mirna-cukup-untuk-bunuh-50-orang

Picture5.png

 

Menurut Marcia Johnson dan Carol Raye, kalimat verbal yang menceritakan kejadian nyata akan bermuatan:

    • informasi sensorik, misalnya: bagaimana bentuk visualnya, gimana bau-nya, gimana rasanya bila diraba, gimana rasanya bila dikecap, gimana bunyinya, dan sebagainya.
    • informasi spasial tentang konteks kejadian, antara lain tentang gimana tempat (ruang) kejadian, gimana design-nya, gimana benda-benda di dalam ruangan diatur, gimana posisi tokoh-tokoh dalam kejadian
    • informasi tentang waktu kejadian atau durasi kejadian
    • informasi tentang mood, perasaan, atau sikap (afektif) antar tokoh

 

Dialog “Speaker” terkait pengalamannya mencicipi kopi Almarhumah + pengalaman Bartender nya, sangat selaras dengan syarat sebuah cerita yang kredibel. Cerita nyata yang memang terjadi. Bahwa memang Kopi itu diracun. Dan sumber Metro di atas selaraskan kalimat tsb bahwa ada kemungkinan itu adalah sianida.

 

Kalau analisa Statement Validity Analysis dipergunakan berbarengan dengan Teknik Investigative Interview ala Eric Shepherd dan Ian Griffiths, saya akan lebih mudah menganalisa percakapan tersebut dalam bentuk SE3R. Btw, Anda sebaiknya klik kanan dan save image-nya ke computer agar bisa melihat lebih jelas. Maafkan saya untuk isu teknis begini.

Picture1

Picture3

Picture4

Di dalam SE3R itu, saya dapati keterangan yang memenuhi banyak syarat Statement Validity Analysis dan sekaligus membuka peluang untuk melakukan validasi melalui rekaman cctv. Validasi kronologis sekaligus validasi ekspresi wajah dan gesture – para tokoh di meja TKP.

 

Bagi sahabat yang ingin tahu tentang Statement Validity Analysis ataupun Reality Monitoring, saya memang lagi menyelenggarakan seminar online seharga Rp 49.999 . Silakan mendaftar dan belajar juga agar bisa menganalisa dengan 2 teknik ini. Kalau SE3R, baru Februari nanti akan saya seminarkan.

 

Singkat kata,

menurut saya, hypothetically, rekaman ini memenuhi unsur kredibelitas. Tapi, justru itu isu nya. Kok bisa ada keterangan yg sedemikian detailnya ? di tengah kesibukan kafe, masih bisa melihat (kok mau? kenapa?)? ataukah sudah melihat cctv secara detil sekali ?

Untuk itu perlu dikonfrontir dengan kronologis versi Mirna, cctv dan analisa wajah + gesture. Apakah selaras dengan rekaman ini? Bila tidak selaras, justru bukan hanya kredibelitas itu menjadi gugur, tapi jangan2 informan ketetangan sedetil ini ada sangkut pautnya dengan kematian Mirna.

Proses kuncinya ada 2:

  1. di pembuatan kopi (dari dapur barista ke meja dan Dari meja jadi gelas ready diminum Mirna) adalah kunci nya.
  2. di saat Mirna ambruk hingga di bawa ke klinik

I wish saya punya rekaman cctv tersebut dan mencocokkan dengan rekonstruksi ulang kronologis.:

Semoga kasus Mirna ini segera selesai, Sahabat.

Salamhangat,

 

Handoko Gani, SE, MBA, BAII

Lie Detector Indonesia

@LieDetectorID

 

 

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: