MENGAPA BELAJAR ILMU DETEKSI BOHONG ? (LIE DETECTION SKILLS)

Untuk bisa memahami mengapa Anda perlu mempelajari ilmu deteksi BOHONG,

Anda harus memahami dulu definisi BOHONG secara neuropsikologi dan fisiologi.

BOHONG adalah ketidakselarasan antara:

  • Apa yang dipikirkan (Feedback Otak: Cognitive Load), dengan
  • Apa yang dirasakan (Feedback Otak: Emotion Load) yang diekspresikan ke dalam 6 kanal Emotion Load, yakni:
    1. Wajah/Kepala
    2. Tubuh (Pergerakan dari bawah kepala ke kaki)
    3. Suara (Ritme, Kecepatan, Volum, dan Pitch)
    4. Verbal Content (Kata/Kalimat yang diucapkan)
    5. Verbal Style (Cara komunikasi verbal), dan
    6. Simpatetik + Parasimpatetik (Reaksi pernafasan, tekanan darah, detak jantung, reaksi perubahan kulit, dan reaksi pencernaan)

Bayangkanlah bahwa ke-6 kanal tersebut di atas adalah seperti kanal penyaluran/pembuangan Emotion Load. Apa yang dirasakan (Emotion Load) pasti akan tersalurkan hingga terlihat/terdengar/tercium/dirasakan oleh orang lain (lawan bicara/audience). Sadar atau tak sadar. Tidak bisa dibendung. Tetap tersalurkan. Kita tidak bisa menghentikan salah satu atau lebih kanal tersebut.

Contoh ketika Emotion Load nya adalah KEMARAHAN level 3 dari 5.

maka ke-6 kanal tersebut akan bereaksi sebagai berikut:

  • Kanal #1: Di Wajah, terlihat kedua alis mata turun, mata mendelik melotot dan bibir bagian atas terangkat ke atas
  • Kanal #2: Tubuh condong ke depan menantang si Pemicu Marah, Telapak Tangan mengepal
  • Kanal #3: Volum suara membesar, pitch tinggi, kecepatan bicara meningkat, ritme meninggi
  • Kanal #4: Kata-kata yang dipergunakan: Elo/Gue” + kata2 kasar, jorok, dan makian
  • Kanal #5: Cara komunikasi: agresif + jumlah kata yang dipergunakan lebih sedikit + gaya bicara kasual informal
  • Kanal #6: detak jantung naik, tekanan darah naik, respirasi meningkat (nafas memburu), kulit merah padam, dan bila saat itu lagi sakit perut atau menahan kencing, maka: sakit perut mulas hilang dan kencing tertahan

Yang disebut ketidakselarasan atau kebohongan adalah ketika Anda berusaha menyembunyikan salah satu kanal atau lebih, misalnya jadi begini:

  • Kanal #1: (?) bibir membentuk huruf u alias tersenyum
  • Kanal #2: (?) tubuh normal
  • Kanal #3: Volum suara, pitch, kecepatan bicara, ritme (?)
  • Kanal #4: Kata-kata yang dipergunakan normal
  • Kanal #5: Cara komunikasi normal
  • Kanal #6: (tidak bisa dianalisa kecuali dengan mesin)

Mengapa tidak selaras?

Karena pada dasarnya, kanal 1 dan 2 tetap menunjukkan tanda-tanda orang marah. Namun, tidak terlihat saja oleh Lawan Bicara/Audience. Bisa karena memang sangat kecil tanda-tanda2nya, ataupun muncul setelah momen berakhir, atau memang sengaja tidak diperlihatkan kepada Lawan Bicara/Audience. Misalnya dengan cara menunduk, menghindar ataupun meninggalkan tempat.

  • Kanal #1: (?) bibir membentuk huruf u alias tersenyum + kedua alis mata turun, mata mendelik melotot dan bibir bagian atas terangkat ke atas
  • Kanal #2: (?) tubuh normal + menunduk pada sesaat setelah bibir tersenyum, posisi tubuh membelakangi
  • Kanal #3: Volum suara, pitch, kecepatan bicara, ritme (DIAM)
  • Kanal #4: Kata-kata yang dipergunakan normal + (DIAM)
  • Kanal #5: Cara komunikasi normal (DIAM)
  • Kanal #6: (tidak bisa dianalisa kecuali dengan mesin)

Dalam bahasa sehari-hari, gambarannya seperti ini: seseorang yang tersenyum dan berbicara sopan, tetapi sesaat setelah ia bicara, dalam posisi membelakangi lawan bicara, ia menunjukkan tanda-tanda ekspresi marahnya.

Seadainya, Anda melihatnya, atau ada orang lain melihatnya, ini kan tidak selaras. Dan, apabila kemudian Anda atau orang lain tersebut bertanya “kamu marah, kenapa” dan ia malah mengingkarinya “Gak. Siapa yang marah?”, maka ia makin berbohong.

Nah, ada kalanya ketika Anda bertanya, orang ini mengingkarinya, di saat begini lah Anda membutuhkan teknik bertanya seperti Criteria Based Content Analysis (CBCA), REID, PEACE model, Conversation Management, SE3R, FlatPack, dsbnya.

Jadi, mengapa Anda perlu mempelajari Lie Detection Skills ?

Karena Anda perlu bantuan untuk melihat tanda2 tersembunyi pada kanal2 tersebut di atas.

Dan Anda memerlukan sebuah ilmu yang sudah terbukti konsisten dan akurat serta ilmiah dalam mendeteksi kebohongan. Dengan sebuah ilmu ilmiah begini, Anda bahkan bisa membuktikan adanya kebohongan tersebut secara hukum.

Mengapa Anda perlu mempelajari teknik interview kebohongan?

Karena teknik bertanya atau interograsi atau interview yang ada tidak memenuhi syarat untuk bisa dipergunakan dalam mendeteksi BOHONG, baik BOHONG sehari-hari ataupun BOHONG dengan dampak hukum perdata atau pidana.

Semoga Anda makin jelas.

Salam,

Handoko Gani

Pendeteksi Kebohongan

@LieDetectorINDO

http://www.handokogani.com

#FBI2015

@FestivalBOHONG

3 respons untuk ‘MENGAPA BELAJAR ILMU DETEKSI BOHONG ? (LIE DETECTION SKILLS)

Add yours

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: