Sahabat, pernahkah kalian melihat video blusukan Jokowi atau pertemuan Jokowi dengan pelaku usaha transportasi di Istana Negara?
Bila sudah melihat 2 video tersebut, Anda mendapatkan ekspresi wajah apa pada Jokowi?
Ekspresi wajah dengan emosi yang jujur.
Anda menyebutnya ekspresi wajah “apa adanya”
Ekspresi wajah “diri sendiri”.
Ekspresi wajah asli.
Di dalam video tersebut, saya memperhatikan memang ekspresi wajah beliau mencerminkan emosi asli. Tidak ada Facial Micro Expression (Ekspresi Wajah mikro) yang mengisyaratkan adanya emosi yang berbeda. Senyum Beliau memang menunjukkan kegembiraan beliau.
Ceritanya menjadi lain ketika beliau bertemu dengan para elit politik dan maaf, bahkan termasuk juga dengan wartawan. Kita masih bisa melihat adanya emosi yang tidak selaras dengan ekspresi gestur, suara, kata-kata ataupun gaya berkomunikasi beliau. Beliau diam padahal sedang marah. Beliau marah tapi masih terlihat tenang, padahal intensitas marah beliau sudah mencapai level tertinggi.
Mengapa bisa demikian? Mengapa bisa ada “dua” ekspresi?
Menurut saya, salah satu jawabannya ada pada foto Jokowi bersama Ahok.
Ekspresi wajah paling “lepas” atau paling “jujur” dari Bpk Presiden kita justru hanya ketika Jokowi bersama Ahok. Anda tidak menemukan ekspresi Jokowi yang selepas itu dalam jangka waktu yang lama secara konsisten dan kontinu, bila beliau bersama orang lain.
Karena, Jokowi merasa Ahok akan bersikap apa adanya, berkata apa adanya, tanpa bermaksud menjilat atau menutup-nutupi fakta. Dan bahwa Ahok adalah seorang gubernur yang berharap pada Jokowi, merasa membutuhkan Jokowi, menghargai dan mencintai Jokowi.
Analisa ini saya buat dengan landasan keilmuan. Bukan Jokower ataupun Teman Ahok.
Dan analisa ini sudah diulas oleh Harian Kompas, 19 September 2015.
Salam,
Handoko
@LieDetectorINDO
IG/FB: Handoko Gani
#FBI2015
#FestivalBOHONGIndonesia
Tinggalkan Balasan