Mari mulai dengan penyamaan persepsi dulu.
Face Expression bukan Face Reader !
Yang bisa Face (Micro) Expression Analyst (Micro Expressionist) lakukan adalah: menganalisa makro dan mikro ekspresi pada wajah manusia, serta menganalisa False Expression (ekspresi yang sengaja dimunculkan demi menunjukkan emosi tertentu) dan Masked Expression (ekspresi tersembunyi di balik ekspresi makro). Adapun, False dan Masked Expression ini terkait deteksi kebohongan juga.
Yang tidak bisa Face Expression Analyst lakukan adalah menganalisa internal diri (karakter,pertimbangan,pemikiran,dsbnya) dan menganalisa masa depan.
Saya beruntung bisa mempelajari Forensic Emotion, Credibility, dan Deception.
Selain Face Expression, saya juga mempelajari cara deteksi kebohongan lewat ekpresi ke-5 channels (Wajah,Body Language,Voice,Verbal Style,Verbal Content).
Yang saya tidak bisa dan tidak pelajari juga sama seperti di atas: menganalisa internal diri (karakter,pertimbangan,pemikiran,dsbnya) dan menganalisa masa depan.
Jadi, saya bukan peramal yaaaa ! Jangan kirim foto ke saya, dan bertanya “apa yang Anda lihat dari wajah saya?”. Kalo saya ditanya begitu, nanti saya jawab: “jerawat”
Tinggalkan Balasan